no copy

Saturday, November 22, 2014

Cara Kerja Monitor LCD

             Monitor LCD (Liquid Crystal Display) terdiri atas dua bagian utama, yaitu Backlight dan kristal cair. Backlight adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah (berteknologi seperti lampu neon) Lampu Backlight ini berwarna putih. Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda (jika anda masih ingat Pelajaran Fisika). Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. 


  
Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.
Contrast Ratio adalah perbandingan tingkat terang (brightness) pada posisi paling putih dan paling hitam. Pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling mudah untuk mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.

 

Response Time Kristal cair pada LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat (mengikuti pergerakan gambar di layar). Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat dan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.

Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang. Jika anda seorang yang butuh privasi maka hal ini tidak menjadi masalah karena orang disamping anda tidak dapat melihat apa yang ada di monitor anda dengan mudah. Akan tetapi jika anda ingin melihat film bersama-sama dengan teman-teman tentu hal ini akan menjadi masalah.


Teknologi LCD sebenarnya tidak hanya diterapkan pada monitor sebagaimana yang populer selama ini. Notebook, Ponsel, Pager dan berbagai perkakas elektronis lainnya pun menggunakannya. LCD ditemukan oleh seorang ahli botani asal Austria bernama Freidrich Reintzer, pada akhir abad ke-19. Istilah Liquid Crytal ini justru dipopulerkan pertama kali oleh fisikawan Jerman bernama Otto Lehmann. Berbeda dengan teknologi monitor CRT (Cathode Ray Tube), teknologi LCD membuat bentuk perkakas menjadi lebih ramping, mirip dengan teknologi LED (Light Emitting Diode) ataupun plasma gas.

Pada teknologi LCD tidak banyak dibutuhkan tenaga yang besar, sebagaimana display LED atau plasma gas, karena prinsip kerjanya tidak berbasis pada emisi melainkan pada pengaturan cahaya (Shuttering). Keunggulan monitor LCD dibandingkan dengan monitor CRT antara lain adalah: rendahnya daya konsumsi listrik, bobotnya lebih ringan, dan tidak terlalu menimbulkan interfensi magnetis dan elektris sebagaimana yang terdapat pada monitor CRT. Kelemahan monitor LCD dibandingkan dengan monitor CRT terutama pada tingkat akurasi warna yang dihasilkan di layar, keterbatasan sudut pandang (hanya tampak jelas bila dilihat dari arah tegak lurus), dan secara ekonomis masih sangat mahal, sedangkan pada monitor CRT, warna yang dihasilkan dari sel-sel aktif yang berpendar mati – hidup (On – Off), secara bergantian.



Sesungguhnya layar LCD tersusun atas matriks atau sel-sel aktif dan pasif. Suatu sel disebut aktif, bila ia memunculkan warna terang dengan latar belakang tiga warna dasar (Red, Green atau Blue) sementara yang pasif akan menghasilkan warna gelap dengan latar belakang putih. Sel yang aktif ini sering disebut juga sebagai Thin Film Transistor atau disingkat TFT. Dengan demikian kita dapat mengenal notebook dengan layar aktif atau pasif, itulah yang dimaksud layar pasif hanya menghasilkan kombinasi warna hitam – putih dengan tingkat gradasi tertentu.
 





No comments:

Post a Comment