Dengan
memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat
berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk
merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang
sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja
seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair
akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna
putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam.
Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya
backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna
hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi
kristal cair.
Contrast Ratio adalah perbandingan tingkat terang (brightness)
pada posisi paling putih dan paling hitam. Pada waktu kristal cair
menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak
ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada
cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa
menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD.
Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam
menampilkan warna. cara paling mudah untuk mengetahui
seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam
di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada
sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.
Response
Time Kristal cair pada LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup
layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat
(mengikuti pergerakan gambar di layar). Karena itulah ada istilah
Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk
berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna
hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna
putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response
Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting
atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat dan
menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat
seperti persegi.
Sudut
Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang
terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada monitor
CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun
tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit bergeser dari LCD
maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang. Jika anda
seorang yang butuh privasi maka hal ini tidak menjadi masalah karena
orang disamping anda tidak dapat melihat apa yang ada di monitor anda
dengan mudah. Akan tetapi jika anda ingin melihat film bersama-sama
dengan teman-teman tentu hal ini akan menjadi masalah.
Teknologi
LCD sebenarnya tidak hanya diterapkan pada monitor sebagaimana yang
populer selama ini. Notebook, Ponsel, Pager dan berbagai perkakas
elektronis lainnya pun menggunakannya. LCD ditemukan oleh seorang ahli
botani asal Austria bernama Freidrich Reintzer, pada akhir abad ke-19.
Istilah Liquid Crytal ini justru dipopulerkan pertama kali oleh
fisikawan Jerman bernama Otto Lehmann. Berbeda dengan teknologi monitor
CRT (Cathode Ray Tube), teknologi LCD membuat bentuk perkakas menjadi
lebih ramping, mirip dengan teknologi LED (Light Emitting Diode) ataupun
plasma gas.
Pada
teknologi LCD tidak banyak dibutuhkan tenaga yang besar, sebagaimana
display LED atau plasma gas, karena prinsip kerjanya tidak berbasis pada
emisi melainkan pada pengaturan cahaya (Shuttering). Keunggulan monitor
LCD dibandingkan dengan monitor CRT antara lain adalah: rendahnya daya
konsumsi listrik, bobotnya lebih ringan, dan tidak terlalu menimbulkan
interfensi magnetis dan elektris sebagaimana yang terdapat pada monitor
CRT. Kelemahan monitor LCD dibandingkan dengan monitor CRT terutama pada
tingkat akurasi warna yang dihasilkan di layar, keterbatasan sudut
pandang (hanya tampak jelas bila dilihat dari arah tegak lurus), dan
secara ekonomis masih sangat mahal, sedangkan pada monitor CRT, warna
yang dihasilkan dari sel-sel aktif yang berpendar mati – hidup (On –
Off), secara bergantian.
Sesungguhnya
layar LCD tersusun atas matriks atau sel-sel aktif dan pasif. Suatu sel
disebut aktif, bila ia memunculkan warna terang dengan latar belakang
tiga warna dasar (Red, Green atau Blue) sementara yang pasif akan
menghasilkan warna gelap dengan latar belakang putih. Sel yang aktif ini
sering disebut juga sebagai Thin Film Transistor atau disingkat TFT.
Dengan demikian kita dapat mengenal notebook dengan layar aktif atau
pasif, itulah yang dimaksud layar pasif hanya menghasilkan kombinasi
warna hitam – putih dengan tingkat gradasi tertentu.
No comments:
Post a Comment